**** MENDZIKIRKAN MATA HATI ****
Ada 5 (lima) yang menutupi mata hati manusia. Kelima hal itu dilakukan
manusia dalam kesadaran penuh, hanya saja manusia tidak mampu menghindar
darinya bahkan melakukannya secara kolektif. Kecuali, bagi manusia yang
telah mendidik jiwanya dengan sifat dan sikap ikhlas.
Pertama,
manusia menjadi tertutup mata hatinya lantaran selalu memperturutkan
hawa nafsu. Hawa nafsu telah mendorong untuk melakukan semua yang
dilarang Allah. "Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima
kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya mereka menyaksikan (sendiri)
keingkarannya, dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada
harta. Maka, apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang
ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada." (QS
al-'Aadiyaat: 6-10). Dalam kondisi batin manusia seperti ini penting
kiranya diobati dengan senantiasa beristigfar, berzikir kepada Allah.
Kedua, cinta dunia dan takut mati. Ujian bagi kaum Muslimin mengenai
hal ini tergambar dalam surat Ali-Imran: 142. Pada waktu itu pasukan
pemanah yang telah ditempatkan Nabi di atas bukit tergoda hatinya oleh
harta dunia yang berserakan di bawah sehingga mereka meninggalkan tugas
dari Nabi. Mereka akhirnya luluh-lantah. Saat ini fragmen serupa tapi
tak sama senantiasa berulang dan terjadi menerpa manusia. Sebetulnya
dengan terus-menerus melakukan zikir, maka manusia akan sampai pada pola
hidup zuhud; suatu sikap yang menganggap bahwa dunia harus dikuasai
bukan dunia yang menguasai manusia. Seorang yang zuhud tak lagi
berambisi terhadap dunia, tidak cinta dunia, dan tak takut mati.
Ketiga, setan. Manusia yang dikuasai setan pandai sekali menghiasi
perbuatan buruk dengan menjadi (seolah-olah) baik. Ia hipokrit tulen.
Tabiat setan ini bisa diredam dengan mendekatkan diri kepada Allah.
Keempat, tabiat buruk. Ini merupakan suatu perbuatan yang memang sudah
menjadi tabiat (kebiasaan) dan telah mentradisi dalam individu maupun
masyarakat. Untuk meruntuhkan tabiat buruk tersebut, lagi-lagi
dibutuhkan zikir yang banyak kepada Allah. Kelak zikir akan menukar
tabiat buruk menjadi tabiat baik.
Kelima, dosa. Manusia
diperintahkan untuk beristighfar, memohon ampun kepada Allah (QS Nuh:
10-12). Dosa kita selama ini telah menghalangi turunnya musim yang
teratur, rezeki yang merata, anak-anak yang saleh, dan kesejukan dan
keharmonisan hidup antarsesama. Ampunan dan pertolongan Allah pasti akan
datang jika kita memintanya (QS Al-Baqarah: 186). Karena itu, marilah
kita bersama-sama memohon ampun kepada Allah ihwal perbuatan khilaf dan
dosa yang selama ini kita lakukan.
Mudah-mudahan Allah
menyelamatkan negeri ini dari keterpurukan berkepanjangan dan kenistaan
tak bertepi. Pun Allah buka mata hati kita hingga mampu menangkap
realitas absolut dan gerak-Nya. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar