Hati terasa keras **
Nasehat sudah sering terdengar…. lantunan ayat…sentuhan sabda-sabda Nabi…petuah-pet uah para ulama….akan tetapi…??
Kenapa bisa demikian…?? Akankah hati telah kaku karena telah tenggelam
dalam kilauan kemaksiatan…ter lena dalam gemerlap dunia…??
Akankah mata ini mengalirkan tangisannya…jik a hati telah keras membatu..?
Hati mencari kekhusyu'an dalam sholat…akan tetapi kekhusyuan lari menjauh seakan-akan memusuhi hati
Diantara prinsip aqidah Ahlus Sunnah wal Jam'ah adalah naik turunnya
keimanan seseorang, naik karena ketaatan, dan turun karena kemaksiatan.
Karenanya hendaknya seorang muslim memperhatikan imannya, jika ia merasa
turunnya keimanannya maka hendaknya ia berusaha untuk memperbaruinya.
Karena turunnya iman mempengaruhi kondisi hati, semakin turun keimanan
semakin keraslah hati, dan semakin sulit tersentuh dan terpengaruh
dengan ayat-ayat Al-Quraan maupun nasehat-nasehat Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
"Sesungguhnya iman akan usang di dalam tubuh kalian sebagaimana
usangnya baju, maka hendaknya kalian memohon kepada Allah agar Allah
memperbarui keimanan dalam hati-hati kalian" (HR Al-Haakim)
Karenanya terkadang cahaya hati seorang mukmin diliputi oleh kabut
kemaksiatan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Tidak ada satu hatipun kecuali ada semacam awan sebagaimana awan yang
menutupi rembulan. Tatkala rembulan sedang bersinar tiba-tiba ada
segumpal awan yang menutupinya hingga menjadi gelap. Jika telah pergi
meninggalkan rembulan maka (kembali) bersinar" (Diriwayatkan oleh Abu
Nu'aim di Al-Hilyah)
Terkadang segumpal awan datang dan
menutupi cahaya rembulan, akan tetapi setelah beberapa waktu maka
pergilah gumpalan awan tersebut dan jadilah rembulan bersinar kembali di
langit. Demikian pula dengan hati seorang mukmin, terkadang cahayanya
tertutup dengan kabut kemaksiatan, akan tetapi jika ia berusaha untuk
meningkatkan keimanannya dengan meminta pertolongan kepada Allah maka
akan pergilah kabut kemaksiatan tersebut dan kembalilah hatinya
bercahaya.
Yang jadi permasalahan jika hati tidak menyadarinya,
atau bahkan menyadarinya akan tetapi membiarkan dirinya berlezat-lezata
n dengan kemaksiatan dan dosa sehingga membiarkan kabut kemaksiatan
tersebut bertumpuk-tumpu k…jadilah hati menjadi kaku dan keras…
Diantara perkara yang bisa melembutkan hati yang telah terlanjur keras
membatu adalah menangis….meren ungkan akhirat untuk menangis…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar